Minggu, 13 Mei 2018

Perkembangan E-Ritel di Indonesia



Bisnis Ritel secara umum adalah kegiatan usaha menjual aneka barang atau jasa untuk konsumsi langsung atau tidak langsung. Dalam matarantai perdagangan bisnis ritel merupakan bagian terakhir dari proses distribusi suatu barang atau jasa dan bersentuhan langsung dengan konsumen. Secara umum peritel tidak membuat barang dan tidak menjual ke pengecer lain.


Dalam perkembangannya saat ini dengan banyaknya bermunculan toko online  di Indonesia sangat berkembang pesat dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya. Mungkin hal ini terjadi karena berkembangnya juga teknologi internet di Indonesia dan ditambah dengan pengguna internet yang mengakses dari gadgetnya masing – masing. Karena perkembangan inilah yang membuat bisnis online ramai dilakukan di Indonesia. Dari yang menjual barang hingga jasa, mereka tawarkan di internet. Toko online akan terus bertambah seiring dengan kemajuan teknologi, dan karakter pembeli juga lambat laun akan berubah karena kemudahan yang ditawarkan oleh internet dan smartphone.



Laporan penelitian yang diadakan oleh Google dan Temasek Holdings Pte., sebagaimana dikutip oleh Bloomberg, menyebutkan update terbaru dari laporan berjudul "e-Conomy SEA" yang dibuat pertama kali pada 2015 silam. Pada laporan 2015 sebelumnya disebutkan bawa ekonomi internet di Asia Tenggara disebut akan mencapai US$ 200 miliar per tahunnya pada tahun 2025.
Namun, prediksi angka itu ternyata bisa diraih dengan sangat cepat dan akan melampaui angka tersebut pada tahun 2025. Hasil penelitian tahun 2017 mengungkapkan bahwa per tahun 2017 saja, ekonomi internet di Asia Tenggara sudah mencapai US$ 50 miliar. Penelitian ini mencakup empat sektor utama ekonomi internet: travel, media, transportasi online (ride-hailing), dan dagang-el (e-commerce).





Tahun 2018, industri ritel Indonesia bisa terus berbenah dan mempersiapkan diri. Dengan berkembangnya perdagangan elektronik atau dagang-el (e-commerce), peritel modern kini dituntut untuk mulai mengadaptasi perkembangan teknologi yang ada. Kombinasi online dan of fline justru merupakan sebuah kekuatan tersendiri yang bisa menjadi salah satu daya unggul dari peritel modern.
Penggabungan ritel online dan offline merupakan kombinasi dari layanan usaha yang memberikan pengalaman berbelanja dengan sentuhan teknologi, dan juga kelengkapan ketersediaan barang.

E-retail masih diprediksi akan terus berkembang hingga tahun mendatang. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor pendukung seperti , meningkatnya masyarakat kelas menengah dan perubahan gaya hidup, serta konsep wirausaha yang saat ini sedang berkembang pesat di masyarakat Indonesia yang mana salah satunya berinvestasi pada dunia business retail. 

www.undhirabali.ac.id

Perubahan gaya hidup masyarakat sedikit banyak menjadi faktor pendorong tertekannya industri ritel dalam negeri. Bukan hanya shifting dari cara belanja konvensional ke daring, tetapi juga pilihan masyarakat untuk cenderung menghabiskan uang ke sektor leisure.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anomali Ritel Modern Indonesia", https://properti.kompas.com/read/2017/11/05/144210421/anomali-ritel-modern-indonesia.
Penulis : Dani Prabowo
Perubahan gaya hidup masyarakat sedikit banyak menjadi faktor pendorong tertekannya industri ritel dalam negeri. Bukan hanya shifting dari cara belanja konvensional ke daring, tetapi juga pilihan masyarakat untuk cenderung menghabiskan uang ke sektor leisure.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anomali Ritel Modern Indonesia", https://properti.kompas.com/read/2017/11/05/144210421/anomali-ritel-modern-indonesia.
Penulis : Dani Prabowo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ISI UTAMA UNDANG-UNDANG INFORMASI DAN ELEKTRONIK UU NO 11 TAHUN 2008

  Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik adalah ketentuan yang berlaku untuk setiap orang yang melakukan perbuatan hukum seba...